Banyak orang menghabiskan waktu puluhan tahun “bekerja”, tetapi tidak semua benar-benar “berkarir”, dan apalagi “bertumbuh”. Tiga istilah ini sering dianggap sama, padahal ketiganya mempunyai makna dan konsekuensi yang sangat berbeda dalam kehidupan profesional seseorang.
Memahami perbedaannya adalah langkah penting sebelum masuk ke strategi manajemen karir yang lebih dalam.
Bekerja: Aktivitas untuk Bertahan Hidup
Bekerja adalah aktivitas yang paling dasar: kita menukar waktu dan tenaga dengan gaji. Dalam perspektif ini, pekerjaan menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Richard N. Bolles, penulis buku legendaris What Color Is Your Parachute?, mengatakan: “A job is what you do for money. A career is what you do for your meaning.”
Dengan kata lain, seseorang bisa saja bekerja keras setiap hari, tetapi tidak memiliki arah yang lebih jauh. Bekerja adalah tentang “hari ini”—tentang menyelesaikan tugas, mengikuti instruksi, dan memenuhi ekspektasi minimal.
Karakteristik orang yang hanya “bekerja” biasanya:
- fokus pada gaji, bukan perkembangan,
- pasif menunggu instruksi,
- cenderung menghindari tanggung jawab ekstra,
- tidak terlalu memikirkan masa depan profesional,
- merasa waktu berjalan cepat tetapi tidak ada yang berubah.
Tidak salah bekerja. Semua orang memulainya dari sini. Namun jika berhenti di tahap ini terlalu lama, potensi kita akan tenggelam.
Berkarir: Perjalanan dengan Arah
Berkarir artinya memiliki arah jangka panjang. Kita tidak hanya menjalankan tugas, tetapi membangun perjalanan profesional yang terstruktur—baik dalam perusahaan yang sama, perusahaan lain, maupun lintas industri.
Edgar Schein, profesor MIT yang terkenal sebagai “bapak teori karir modern”, menyebut karir sebagai: “A lifelong sequence of work-related experiences and activities that reflect your self-concept.”
Karir bukan sekadar jabatan. Karir adalah perjalanan yang konsisten dengan siapa diri kita. Itulah sebabnya dua orang yang bekerja pada jabatan yang sama bisa memiliki “karir” yang sangat berbeda, tergantung bagaimana mereka mengelola langkahnya.
Ciri seseorang yang “berkarir”:
- memiliki tujuan 1–3–5 tahun,
- memilih pekerjaan berdasarkan kesesuaian jangka panjang,
- mengembangkan kompetensi penting secara terencana,
- aktif menjalin jaringan profesional,
- mulai membangun reputasi.
Saat seseorang sudah berkarir, ia tidak lagi bekerja hanya untuk gaji, tetapi untuk progres.
Bertumbuh: Level Tertinggi dari Perjalanan Karir
Bertumbuh adalah kondisi ketika seseorang tidak hanya menjalankan rencana karirnya, tetapi juga mengembangkan kapasitas dirinya secara berkelanjutan. Pertumbuhan adalah level yang lebih dalam dari sekadar “berkarir”.
Carol Dweck, psikolog dari Stanford University, memperkenalkan konsep growth mindset: “People with a growth mindset believe that abilities can be developed with dedication and hard work.”
Pertumbuhan karir terjadi ketika seseorang:
- mengembangkan skill baru setiap tahun,
- berani keluar dari zona nyaman,
- mencari tantangan produktif,
- memperluas peran dan kontribusi,
- serta membangun pengaruh, bukan hanya performa.
Dalam survei LinkedIn Workplace Learning Report (2024), profesional yang mengembangkan keahlian baru secara teratur memiliki peluang 47% lebih besar mendapatkan promosi dalam dua tahun dibanding yang tidak melakukan pembelajaran aktif.
Bertumbuh juga membuat seseorang lebih adaptif terhadap krisis. Mereka tidak tergantung pada satu jabatan atau perusahaan, karena kemampuan mereka terus meningkat.
Hubungan antara Bekerja, Berkarir, dan Bertumbuh
Ketiga tahap ini tidak terpisah satu sama lain. Bahkan, idealnya seseorang bergerak dari:
- Bekerja — menjalankan tugas dan belajar ritme dunia profesional
- Berkarir — mulai mengarahkan masa depan dan memperbaiki kapasitas
- Bertumbuh — mencapai titik ketika nilai diri meningkat secara konsisten
Masalahnya adalah banyak orang berhenti pada tahap pertama. Mereka bekerja 8–10 jam sehari, tetapi tidak ada waktu yang dialokasikan untuk merancang masa depan karirnya.
Padahal, dalam era otomatisasi dan digitalisasi yang cepat, mereka yang hanya “bekerja” berisiko tertinggal. Sementara mereka yang “bertumbuh” akan terus relevan meskipun pekerjaan berubah.
Menurut World Economic Forum (Future of Jobs Report 2025), 60% pekerjaan membutuhkan keterampilan baru pada 2030. Ini menegaskan bahwa pertumbuhan bukan lagi pilihan—melainkan kebutuhan.
Mengapa Memahami Perbedaan Ini Penting?
Karena fokus Anda menentukan masa depan Anda.
Jika Anda:
- hanya bekerja, Anda akan bertahan.
- berkarir, Anda akan bergerak maju.
- bertumbuh, Anda akan melompat lebih tinggi tanpa harus menunggu kesempatan datang dari orang lain.
Manajemen karir yang baik harus selalu mengarah pada pertumbuhan, bukan hanya kenaikan jabatan. Sebab jabatan bisa hilang, tetapi kapasitas diri tidak.
Penutup
Memahami perbedaan antara bekerja, berkarir, dan bertumbuh akan membantu kita melihat di mana posisi kita saat ini. Dari sinilah manajemen karir dimulai: kejujuran melihat kondisi, lalu menyusun langkah untuk bergerak ke tahap berikutnya.
Di bab berikutnya, kita akan membahas mengapa manajemen karir menjadi semakin krusial di era modern.




